Breaking Posts

6/trending/recent
Type Here to Get Search Results !

Anakku! Kenapa Harus Masuk Pesantren?



Judul : Anakku!  Kenapa Harus Masuk Pesantren?

Penulis     : Armaidi Tanjung, S.Sos, M. A.

Penerbit    : Pustaka Artaz  

Cetakan I :  Januari 2019

Hal             :  xvi + 211

ISBN          : 978-979-8833-20-5

Harga         : Rp 50.000,-

 

Satu yang menjadi perhatian dan alasan utama bagi Penulis mengapa buku ini ”harus” ditulis adalah, memberikan pemahaman kepada para orang tua kenapa pentingnya menyerahkan anak ke pesantren. Orang tua yang menginginkan anaknya memahami ajaran agama sehingga dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat kelak, tentu memasukkan anak ke pesantren merupakan pilihan yang tepat. Jika anak sudah diserahkan pada lembaga pendidikan agama selama kurang lebih 3 atau 6 tahun, tentu bekal ilmu agamanya sudah bisa menjadi bekal dalam kehidupannya. 

Lantas jika setelah diserahkan ke pesantren si anak ternyata masih bersikap dan berperilaku tidak sesuai dengan ajaran Islam yang dituntutnya di pesantren, tentu ada pengecualian. Tugas utama orang tua adalah memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik. Ingat, Nabi Nuh AS. sendiri masih ada anak dan keluarganya yang durhaka kepada Allah Swt.

Tentu saja penulisan buku ini masih belum mampu memuat keseluruhan alasan orang tua menyerahkan anaknya ke pesantren. Bisa jadi ada alasan spesifik orangtua menyerahkan anaknya ke pesantren. 

Pesantren merupakan pantulan  kehidupan yang ideal dan didambakan oleh masyarakat dalam keadaan transisional seperti sekarang ini. Mungkin peranan ideal dari pesantren ini tidak diakui oleh lembaga-lembaga masyarakat yang lainnya, tetapi ia merupakan fakta yang tidak dapat diingkari dalam kehidupan lapisan masyarakat terbawah. Oleh karena itu, pengaruh pesantren menjadi besar, walaupun pengaruh tersebut tidak  didukung oleh peralatan-peralatan formal.  Walaupun masih ada juga pihak-pihak yang belum menerima kenyataan ini, pemerintah sendiri justru dapat memahami peranan pesantren seperti ini, terbukti dari pengakuan bahwa ”ulama adalah pemimpin informal di masyarakat”.”

(Abdurrahman Wahid, 2001:57).

Anak merupakan amanah dari Allah Swt. yang harus dijaga, dididik, dirawat dan dibesarkan dengan baik. Anak juga harta yang amat berharga dalam hidup ini. Orangtua banting tulang setiap hari mencari nafkah demi anak. Anak tidak saja dipertanggungjawabkan selama hidup di dunia, tapi juga dipertanggungjawabkan hingga di hari akhirat kelak.

Salah satu tanggungjawab sebagai orangtua adalah menentukan pilihan pendidikan bagi anak.  Orangtua bertanggungjawab penuh terha-dap pendidikan anaknya. Apalagi di awal masa-masa masuk sekolah, peran orangtua amat dominan menentukan dimana si anak harus sekolah. Satu diantara pilihan pendidikan tersebut adalah pondok pesantren.

Pondok pesantren tidak saja berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama Islam, tetapi yang lebih penting juga sebagai  ta'lim  (transfer pengetahuan), tadris (eksperimen dan eksperience), ta'dib (diaplika-sikan), dan tarbiyah (spiritualitas).

Eksistensi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di nusantara ini sudah menunjukkan dirinya sebagai bagian dari peradaban bangsa Indonesia.   Pondok pesantren tidak saja berfungsi sebagai lembaga pendidikan anak-anak bangsa, akan tetapi juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pondok pesantren dengan ciri kemandirian, kesederhanaan dan dikelola dengan lillahi ta’ala, terbukti mampu mengikuti setiap perkembangan zaman.

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, spirit pondok pesantren mampu menggelorakan jihad melawan kekuasaan Belanda. Puncak perjuangan kaum pondok pesantren adalah keluarnya resolusi jihad 22 Oktober 1945. Setelah puluhan tahun semangat pondok pesantren yang digerakkan oleh santri-santri, akhirnya mendapatkan pengakuan dari Negara Republik Indonesia ketika Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan keputusan pengakuan Hari Santri, yakni pada tanggal 22 Oktober 2015 lalu.

Di sisi lain, eksistensi lembaga pendidikan pondok pesantren yang tetap dengan sistem pembelajaran 24 jam, sangat mendukung pendidikan berkarakter. Masyarakat Indonesia yang semakin  merasakan krisis mental, krisis moral, krisis akhlak dan karakter bangsa yang semakin jauh dari nilai-nilai luhur bangsa, melihat sistem pendidikan di pondok pesantren tetap mampu menjawab antisipasi dari semua krisis tersebut.

Keunggulan-keunggulan sistem pembelajaran pondok pesantren terus menjadi perhatian pakar pendidikan. Sehingga belakangan lahir boarding school, sekolah dengan mengasramakan siswanya yang meniru konsep pendidikan pondok pesantren.  Keunggulan pondok pesantren sebagai produk asli nusantara, tidak saja menarik pakar pendidikan di dalam negara Indonesia sendiri, tapi berbagai negara yang datang ke Indonesia dan menyaksikan langsung sistem belajar di pondok pesantren, mulai mengakuinya. Tidak mengherankan kalau ada orang luar Indonesia berminat mencontoh sistem pondok pesantren ini.

Meski pondok pesantren memiliki banyak keunggulan, namun masih banyak kalangan orangtua yang tidak melihat berbagai keunggulan pondok pesantren tersebut. Penulis buku ini, mampu memberikan gambaran sosok pondok pesantren sejak cikal bakal lahirnya di nusantara, perannya dalam perjuangan bangsa Indonesia, alasan orang tua menyerahkan anaknya ke pesantren hingga contoh tokoh nasional sukses yang pernah menempuh pendidikan di pondok pesantren.

Uniknya, ide penulisan buku ini langsung dari pengalaman penulisnya yang cukup produktif menulis buku ini. Dengan bahasa sederhana, intinya penulis ingin berbagi dengan para orangtua yang memiliki anak-anak usia 12-17 tahun agar menyerahkan pendidikan anaknya ke pondok pesantren. Kalaupun si anak tetap ngotot di sekolah umum, tetap berikan kesempatan mereka menempuh pendidikan di pesantren seusai belajar di sekolah umum. 

 

Berikut daftar isi buku ini:

PENGANTAR:  Membekali Anak dengan Pendidikan Pondok Pesantaren   Oleh: Prof. Dr.KH. Said Aqil Siroj, M.A    ix

BAB I: PENDAHULUAN, KENAPA BUKU INI DITULIS      

BAB II: PONDOK PESANTREN                                                 

1.      Asal Mula Pondok Pesantren                                               

2.      Ciri-ciri Pondok Pesantren                                                   

3.      Perkembangan Pondok Pesantren Dewasa ini                     

4.      Pengakuan Keunggulan Pesantren                                       

5.      Fungsi Pondok Pesantren                                                     

6.      Santri Mencari Tiga Ilmu                                                      

 

BAB III: PONDOK PESANTREN DALAM KHAZANAH SEJARAH BANGSA INDONESIA        

1. Pondok Pesantren cikal bakal Gerakan Perlawanan Terhadap Kolonial       

2. Santri Sebagai Fanding Father                                            

3. Semangat Pesantren Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan     

 

BAB IV: POTRET MURAM PELAJAR MASA KINI                

1.  Minim Pendidikan Nilai Agama                                           

2.  Wajah Suram Pelajar                                                            

3. Tawuran Antar Pelajar                                                         

4. Pergaulan Bebas Antar Pelajar                                             

5. Hubungan Seks Pranikah                                                     

6. Tindak Kekerasan                                                                

7. Kecanduan Narkoba                                                            

 

BAB V: BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB                             

1.  Orangtua Enggan Memasukkan Anak ke Pesantren            

2.  Kesenjangan Tiga Sendi Pendidikan                                    

3.  Masa Pancaroba                                                                    

4. Melemahnya Kontrol Masyarakat                                        

5. Pemanfaatan Waktu Luang                                                  

6.    Teknologi, Pisau Bermata Dua                                             

BAB VI: PENDIDIKAN ANAK, KEWAJIBAN ORTU             

1. Eksistensi Anak bagi Orangtua                                              

2. Pendidikan Anak Tanggungjawab Orangtua                         

3. Ayah Masuk Neraka Gara-Gara Anak                                   

4. Memilih Sekolah, Memilih Pesantren                                     

 

BAB VII: ALASAN UTAMA MENYERAHKAN ANAK KE PESANTREN    

1. Mengajarkan Nilai-nilai Agama                                             

2. Memenuhi Kewajiban Orangtua kepada Anak                      

3. Mendidik Anak Mandiri                                                        

4. Melanjutkan Perjuangan Orangtua                                         

5. Terhindar dari perilaku menyimpang                                     

6. Pesantren, Pendidikan Berkarakter                                        

7.      Membekali Anak Dengan Skill                                            

8.      Mendalami Ilmu Agama Islam                                             

9.      Menjadikan Anak Saleh yang Mengirimkan “Wesel Amal” 

 

BAB VIII: BEBERAPA MASALAH DIHADAPI ANAK DI PESANTREN     

1. Awalnya Ingin Pulang, Cabut dari Pesantren                        

2. Berkumpul Sama Rasa                                                           

3. Sering Dilanda Penyakit Ringan Menular                              

4. Jenuh Menghadapi Aturan Ketat                                           

5. Kearifan Orangtua, Semangat Bagi Anak                             

 

BAB IX:  ILMU YANG DIAJARKAN DI PESANTREN          

1. Alqur’an                                                                                 

2. Hadist                                                                                     

3. Tauhid                                                                                    

4. Fiqih                                                                                         

5. Tasawuf                                                                                  

6. Loghat                                                                                    

7. Ilmu Nahwu                                                                           

8. Ilmu Sharaf                                                                            

9. Mantiq                                                                                    

10. Ma’ani                                                                                  

11. Bayan                                                                                   

12. Badi’                                                                                    

13. Mushthalah Hadist                                                               

14. Ushul Fiqh                                                                            

15. Tarikh (Sejarah) Nabi Muhammad Saw.                              

16. Tarikh (Sejarah) Sahabat Nabi Muhammad Saw.                

 

BAB IX:  TOKOH NASIONAL DARI PESANTREN                

1. Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4                                

2. Syaifuddin Zuhri, Dari Wartawan Hingga Menteri Agama  

3. Ali Masykur Musa, Dari Politisi ke Anggota BPK                  

4. Prof.Dr. H. M. Din Syamsuddin, Tokoh Ulama                    

5. Muhammad Hanif Dhakiri, Dari Aktifis Jadi Menteri             

6. Prof.Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U., Karirnya Tak Lazim            

7. Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR  RI         

8. KH.Ma’aruf Amin                                                                 

9. Ulama Yang Berskala Internasional                                       

DAFTAR PUSTAKA                                                                     

INDEKS                                                                                            

BIODATA PENULIS                                                                     

(*)

 

 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.