Breaking Posts

6/trending/recent
Type Here to Get Search Results !

Dinamika Pemerintahan dan Pembangunan Kota Pariaman (1987-2020)

 


Judul            : Dinamika Pemerintahan dan Pembangunan Kota Pariaman (1987-2020)

Penulis         : Syahrul Mubarak, S.Pd,M.Hum, Tuanku Bandaro Auliya

Penerbit     : Pustaka Artaz

Halaman     : vii + 196

ISBN              : 978-979-8833-69-4

Cetakan I    :  Juni 2023

Harga           : Rp 75.000

 

 

 Pariaman merupakan salah satu daerah rantau dari Minangkabau, seperti halnya Padang, Pasisia dan Tiku. Menurut struktur pemerintahan adat Miangkabau, rantau Pariaman dinamakan rantau Riak Nan Mamacah. Maksudnya ialah dimana harta pusakanya juga turun dari garis ibu. Sedangkan gelar pusaka, turun dari garis bapak. Waris gelar ini adalah setelah berumah tangga yang kemudian melekat kepada seorang laki-laki dengan gelar bapaknya seperti Sidi, Bagindo dan Sutan, hanya ada di Pariaman.

Buku Dinamika Pemerintahan dan Pembangunan Kota Pariaman (1987-2020) menyajikan gambaran perkembangan Pariaman dari sebuah kecamatan, kemudian menjadi kota administratif dan selanjutnya menjadi kota otonom sendiri. Dalam dinamika pemerintahan tersebut, tentu pergerakan dan perkembangan pembangunan juga semakin pesat.

Buku sederhana ini awalnya  merupakan  tesis  penulisnya sebagai syarat menamatkan studi di Program Studi Sejarah Peradaban Islam Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang pada Agustus 2021 dan selesai  Januari 2022.

Setelah perubahan status dari Kota Administratif menjadi Kota Otonom, membuat Kabupaten Padang Pariaman yang sebelumnya beribukota di Pariaman perlu dipindahkan ke tempat lain di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, yang saat itu dipilih adalah Nagari Parit Malintang yang terletak di Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Pemindahan ini ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2008 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Padang Pariaman dari wilayah Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.

Kota Pariaman juga memiliki peluang untuk berkembang di masa depan karena kaya akan potensi yang di milikinya. Banyak potensi yang dimiliki Pariaman yang apabila dikelola dengan baik tentunya bisa membuatnya lebih maju. Dianatara potensi-potensi tersebut seperti potensi di bidang kelautan, perikanan, sulaman Nareh dan juga pulau – pulau yang ada di sekitarnya.

Kota Pariaman sempat porak poranda diguncang oleh gempa bumi tahun 2009. Banyak korban berjatuhan, kerusakan fasilitas perkantoran dan anjloknya perekonomian pasca gempa tersebut. Akibat musibah tersebut, diantaranya terdapat 13.405 unit rumah warga Kota Pariaman mengalami kerusakan. Hal ini tentu saja memunculkan persoalan sosial, kesehatan dan kenyamanan warga.

Sepuluh tahun pasca gempa bumi 2009, Kota Pariaman mulai bangkit dari reruntuhan dan berhasil menorehkan banyak prestasi dari berbagai bidang. Diantara prestasi yang telah diraih oleh Kota Pariaman pasca gempa bumi ialah Penghargaan Kota Layak Anak, Penghargaan Menteri Pertanian, Penghargaan PIN Menteri Agama dengan program pemerintahan Kota Pariaman Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (Gemar Mengaji) dan beberapa penghargaan lainnya di tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional.

Pariaman merupakan salah satu daerah rantau dari Minangkabau seperti halnya Padang, Pasisia dan Tiku. Menurut struktur pemerintahan adat Minangkabau, rantau Pariaman dinamakan rantau Riak Nan Mamacah. Maksud dari penamaan ini adalah harta pusakanya turun dari garis ibu. Sedangkan gelar pusaka turun dari garis bapak. Warisan gelar ini mulai disebutkan setelah seorang anak laki-laki Pariaman berumah tangga maka ia akan mendapatkan gelar bapaknya seperti Sidi, Bagindo dan Sutan. Uniknya hal ini hanya ada di Pariaman.

Penduduk Pariaman umumnya turun dari luhak Tanah Datar. Selain itu, ada juga yang turun dari Luhak Agam pada bagian utara. Sedangkan bagian selatan justru turun dari Solok. Meski demikian, tetap saja mereka yang turun dari Luhak Tanah Datar menjadi pegangan utama roda pemerintahan.

Buku ini terdiri dari tiga bab. Bab I Kota Pariaman sebelum 1987, bab II Kota Administratif Pariaman (1987-2002) dan bab III Kota Otonom Pariaman (2002-2020). (*)

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.